Pages

Tuesday 25 December 2012

Tafsir Surah Al-Ikhlas




ASSALAMUALAIKUM
SALAM DIHULURKAN
AHLAN WASSALAM UKHUWAH DIJALINKAN



Hari nie,,aku nk kongsi korg semua tentang

TAFSIR SURAH AL-IKHLAS
Karya: Dr. Amin bin Abdullah asy-Syaqawi


PENGENALAN
Firman Allah:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
                Segala puji bagi Allah dan cukuplah kepadaNya kita memuji, semoga salam tetap tercurahkan kepada para hamba-hambaNya yang terpilih, dan aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya selain Allah yang tiada sekutu bagiNya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya. Wa Ba’du:
                Sesungguhnya Allah menurunkan Al-Qur’an ini agar ayat-ayatnya direnungkan dan diamalkan. Allah سبحانه و تعالي berfirman:
كِتَابٌ أَنزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِّيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُوْلُوا الْأَلْبَابِ
Ini adalah sebuah Kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.
Di antara surat Al-Qur’an yang sering terdengar pada pendengaran kita dan sangat perlu untuk direnungkan dan fikirkan adalah surat Al-Ikhlas. Allah سبحانه و تعالي berfirman:
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ. اللَّهُ الصَّمَدُ.  لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ.  وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُواً أَحَدٌ  
Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." [QS. Al-Ikhlas: 1-4]

KISAH DARI SURAH AL IKHLAS
                Dari Anas رضي الله عنه menceritakan seorang lelaki dari Anshor mengimami masyaraktnya di masjid Quba. Dan setiap kali dia kali membaca surat tertentu di dalam solatnya maka dia selalu membukanya dengan:
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
Sehingga begitu selesai membaca surat Al-Ikhlas maka barulah dia melanjutkannya dengan membaca surah yang lain. Dan hal tersebut dikerjakannya pada setiap rakaat dari solat. Para sahabat yang lain berkata kepadanya: Sesungguhnya engkau selalu membuka bacaanmu dengan surah ini kemudian engkau melihat bahawa bacaan solatmu tidak sempurna sehingga engkau menambahkannya dengan surah yang lain, sebaik anda membaca surah ini (Al-Ikhlas) atau engkau meninggalkan membacanya dan menggantikannya dengan surah yang lain. Imam tersebut menjawab: Aku tidak akan meninggalkannya. Maka jika kalian senang aku sebagai imam kalian dalam solat dan tetap membaca surah tersebut maka saya tetap menjadi imam. Namun jika kalian tidak menyenangi  tindakan saya itu maka aku akan meninggalkan kalian, dan mereka melihat bahawa orang tersebut adalah peribadi yang paling baik di antara mereka dan mereka tidak suka jika ada orang lain selain dirinya mengimami masyarakat. Lalu pada saat mereka datang kepada Nabi صلي الله عليه وسلم merekapun memberitahukan tentang tindakan imam mereka. Maka Nabi صلي الله عليه وسلم bertanya kepadanya: Wahai fulan!, apakah yang menegahmu melakukan apa yang diperintahkan oleh para sahabatmu, dan apakah yang mendorongmu untuk selalu membaca surat ini pada setiap raka’at?. Imam tersebut menjawab: Aku mencintainya. Di dalam sebuah riwayat disebutkan: Sebab surah tersebut mengandung sifat Allah Yang Maha Penyayang.[1] Lalu Rasulullah صلي الله عليه وسلم bersabda: Cintamu kepada surat tersebut memasukkanmu ke dalam syurga”.[2]
Dari Abi Sa’id Al-Khudri رضي الله عنه berkata: Nabi صلي الله عليه وسلم berkata kepada para sahabatnya: Apakah salah seorang di antara kalian merasa tidak mampu membaca sepertiga Al-Qur’an pada setiap malam?. Maka hal ini menyulitkan bagi para sahabat, lalu mereka bertanya: Siapakah di antara kita yang mampu melakukan hal tersebut wahai Rasulullah?. Maka Nabi صلي الله عليه وسلم bersabda: (الله الواحد الصمد) adalah sepertiga Al-Qur’an. Dan Nabi صلي الله عليه وسلم menjadikan surah ini sebagai penawar ditambah dengan surah-surah yang lain. Dan semua ayat-ayat Al-Qur’an adalah penawar bagi penyakit.
Dari Aisyah رضي الله عنها bahawa apabila Nabi صلي الله عليه وسلم akan beranjak tidur pada setiap malamnya maka beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu meniup pada keduanya:
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ
Kemudian beliau mengusap bahagian jasad yang boleh dijangkau dengan tangannya, mulai dari kepala, wajah dan bahagian depan jasad beliau,  dan beliau mengerjakan hal tersebut selama tiga kali.[3]
Di antara pelajaran yang boleh diambil dari surah di atas adalah:
Petama: Menetapkan keesaan Allah سبحانه و تعالي dan bantahan terhadap orang-orang Yahudi dan Nashrani yang menjadikan bagi Allah anak. Allah سبحانه و تعالي berfirman:
وَقَالَتِ الْيَهُودُ عُزَيْرٌ ابْنُ اللّهِ وَقَالَتْ النَّصَارَى الْمَسِيحُ ابْنُ اللّهِ ذَلِكَ قَوْلُهُم بِأَفْوَاهِهِمْ يُضَاهِؤُونَ قَوْلَ الَّذِينَ كَفَرُواْ مِن قَبْلُ قَاتَلَهُمُ اللّهُ أَنَّى يُؤْفَكُونَ
Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putera Allah" dan orang-orang Nasrani berkata: "Al masih itu putera Allah". Demikianlah itu Ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka , bagaimana mereka sampai berpaling?. QS. Al-Taubah: 30
Kedua: Surat ini mengandung nama Allah yang agung, yang jika seseorang dengannya niscaya dia akan dipekenankan  dan apabila dia berdo’a maka do’anya akan dikabulkan.
Dari Abdillah bin Buraidah dari Bapakanya رضي الله عنه bahwa Nabi صلي الله عليه وسلم mendengar seorang lelaki berdo’a:
اَللَّهُمَّ إِنـِّي أَسْأَلُكَ أِنـِّي أَشْهَدُ أنك أَنْتَ اللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ اللَّهُ الصَّمَدُ  لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ  وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُواً أَحَدٌ 
(Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepadaMu, karena sesungguhnya aku bersaksi bahwa Engkau adalah Allah yang tiada tuhan yang berhak disembah selain Dirimu Yang Maha Esa, Yang bergantung kepada Dirimu segala sesuatu, yang tidak beranak dan tidak pula diperanakkan dan tidak ada seorangpun yang setara denganNya).
Maka Nabi صلي الله عليه وسلم bersabda setelah mendengar munajat orang tersebut: Sungguh engkau telah memohon kepada Allah dengan namaNya yang apabila engkau bertanya dengannya niscaya Dia akan memperkenankan permohonanmu dan jika engkau berdo’a dengannya maka Dia pasti menerima do’amu”.[4]
Ketiga: Disunnahkan untuk dibaca ketika hendak tidur malam, sebgaimana yang dijelaskan di dalam keseharian prilaku Rasulullah صلي الله عليه وسلم, dan dianjurkan juga membacanya baik pada waktu pagi dan petang sejumlah tiga kali.
Dari Abdullah bin Hubaib رضي الله عنه berkata: Kami keluar pada malam yang gelap lagi hujan lebat untuk mencari Rasulullah صلي الله عليه وسلم agar beliau berkenan bersama kami lalu kamipun mendapatkan beliau صلي الله عليه وسلم: maka beliau bersabda: Apakah kalian telah mendirikan solat”. Namun aku tidak menjawab apapun. Maka Nabi صلي الله عليه وسلم berkata kepada kami: katakanlah!. Namun aku tidak mengatakan sesuatu apapun. Kemudian beliau kembali berkata: Katakanlah!, Namun aku tidak menjawab sesuatu apapun. Kemudian beliau kembali berkata: Katakanlah!, lalu aku bertanya: Apakah yang semestinya aku katakan?. Beliau bersabda: Katakanlah:
(قل هو  الله أحد) dan Al-Mu’awwidzataini (al-falaq dan an-nas) pada saat pagi dan petang tiga kali maka dia menjagamu dari segala sesuatu”.
                Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam dan solawat serta salam kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarga dan seluruh para sahabatnya.









No comments:

Post a Comment